INDONESIA BISA MENCIPTAKAN MESIN SENDIRI - Penerbit SituSeni

Minggu, 11 Juli 2021

INDONESIA BISA MENCIPTAKAN MESIN SENDIRI

Oleh Doddi Ahmad Fauji


Ingin saya tegaskan, bahwa saya termasuk orang yang naif, karena selalu terganggu oleh pertanyaan yang saya buat: Kapan negara-bangsa indonesia bisa membuat mesin sendiri, yang seluruh onderdilnya dibuat sendiri, dan tidak perlu mengimpor?

Pertanyaan tersebut perlu dan penting saya ajukan kepada siapapun yang merasa sebagai bangsa Indonesia, dan berpikir lalu berharap, bahwa Indonesia kelak akan menjadi negara-bangsa modern, berperadaban luhur, dapat mensejajari negara adidaya, dan pertama serta utama sekali, dapat mensejahterakan rakyatnya, sesuai dengan cita-cita proklamasi negara Indonesia, yang termaktub dalam ‘Preambule’ UUD 1945, alinea ke-4:

Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu, dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial, bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keadilan sosial di negeri ini, jelas ditegaskan: Bagi seluruh rakyat Indonesia, maka nyata sudah, keadilan bukan milik segelintir pihak yang punya kuasa atau upaya (uang). Namun rakyat Indonesia cukup banyak yang tahu, bahwa para penguasa pengupaya (orang kaya) serta penegak keadilan di negeri ini, kerap berlaku tebang pilih, dan rakyat kebanyakan, yang menurut UUD 1945 merupakan pemilik kedaulatan negara, seringkali menjadi anak tiri atau malah musuh bagi para penguasa dan pengupaya serta penegak keadilan, sehingga pula, kita sering merasakan betapa keadilan telah dirampok oleh segelintir elite.

Untuk mencapai tujuan yang tersurat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 itu, tentu banyak hal mesti dilakukan, dan salah satunya yang sangat penting, adalah segera berpikir untuk menciptakan mesin sendiri, yang merupakan motor penggerak berbagai peralatan serta sarana yang dibutuhkan untuk menunjang kemajuan demi kemajuan selanjutnya. Kita tahu, mesin adalah alat vital bagi penciptaan teknologi otomotif sebagai sarana transportasi. Mesin juga dibutuhkan untuk menggerakkan berbagai sektor perindustrian, dari mulai pabrik pangan, sandang, papan, pertanian dan peternakan, bahkan hingga mainan untuk anak-anak. Bila kita tidak bisa menciptakan mesin sendiri, dengan bahan baku dan onderdil sendiri, maka selamanya UANG negara ini akan selalu terkuras untuk berbelanja dalam rangka mengadakan peralatan dan sarana untuk melangsungkan kehidupan. Sebab uang dari dalam mengalir ke luar, maka DANA untuk mensejahterakan rakyat akan selalu ‘jauh panggang dari api’.

Sumber Daya Alam Indonesia memiliki bahan baku yang sangat melimpah untuk menciptakan mesin sendiri. Anak-bangsa Indonesia juga tidak bodoh-bodoh amat, sebab ada segelintir anak yang memiliki kemampuan dan keahlian sebagai insinyur teknologi mesin dan mekanik.

Saya tidak tahu, atau lebih tepatnya tidak mau sok tahu, bagaimana caranya bangsa kita, bisa menciptakan mesin sendiri, atau mulai berpikir untuk merintis penciptaan mesin sendiri, meski harus menggelontorkan dana yang cukup besar.

Saya berharap pertanyaan yang diajukan di atas, dapat menginspirasi satu orang saja dari penyimak, terutama tentu dari generasi muda, sehingga mulai berpikir keras dan mencari solusi untuk menciptakan mesin sendiri, sehingga kelak Indonesia bisa membuat peralatan transportasi dari mulai motor, mobil, kereta api, pesawat terbang atau perkapalan. Sungguh sedih, jangankan bisa menciptakan pesawat dan kapal, kereta api atau mobil, bahkan untuk menjalankannya, mengendarakannya, kita masih tergolong gagap, sebab masih banyak kecelakan peralatan transportasi, dari mulai tabrakan di lalulintas, kereta api beradu, pesawat jatuh, hingga kapal selam yang habitatnya di laut, ternyata masih juga tenggelam.

Bangsa Indonesia bisa maju dan makin sejahtera, bila berhasil menciptakan mesin sendiri. Insya Allah.

Comments


EmoticonEmoticon