Surat untuk Calon Istri - Penerbit SituSeni

Kamis, 20 Mei 2021

Surat untuk Calon Istri




Edwar Maulana

-untuk Nurlina


Bukan jarak tempuh yang akan membuat
kau dan aku merasa jauh, tapi keraguan.

Maka, marilah kita mulai saling percaya
sebagaimana kita percaya pada kebenaran
tuhan dan agama.

Percayalah bahwa kepercayaan mampu
melelehkan hati yang membatu karena ragu
atau cemburu.

Percayalah bahwa kau dan aku adalah sepasang
yang jatuh cinta, bukan seorang yang jatuh dari cinta.

Percayalah bahwa jatuh cinta itu baik
dan yang buruk itu jatuh dari cinta

Percayalah bahwa cinta itu jurang tanpa dasar
dan siapapun yang jatuh, tak akan merasa sakit.

Percayalah bahwa kau dan aku tak akan tahu
makna cinta, sampai kau dan aku jatuh ke dalamnya.

Percayalah bahwa mencintai seseorang itu
jauh lebih baik dari dicintai seribu orang sekalipun.

Percayalah bahwa tanpa cinta, kecantikan
dan ketampanan bukanlah apa-apa.

Percayalah bahwa cinta yang membuat
kau dan aku selalu merasa cocok dan cukup.

Percayalah bahwa cinta itu sumber tenaga
sedang pemikiran adalah kemudinya.

Percayalah bahwa cinta bisa mengubah siapapun
sedangkan siapapun tak bisa mengubah cinta.

Percayalah bahwa menikah adalah
salah satu upaya terbaik menyikapi cinta.

Percayalah bahwa memisahkan cinta
dari pernikahan adalah kejahatan.

Percayalah bahwa membangun rumah tangga itu
tidak semudah membangun tangga rumah, tapi
dengan cinta segalanya akan terasa jauh lebih indah.

Percayalah bahwa hubungan yang tak didasari
oleh cinta, tak akan bertahan jauh lebih lama
dari masa berlaku bonus pulsa.

Percayalah bahwa siapa saja yang bernapas
dengan cinta, mereka akan hidup jauh lebih
lama, jauh lebih bahagia.

Percayalah bahwa cinta bukan tangan kiri
yang melulu memerlukan tangan kanan
untuk bisa menciptakan tepukan, tetapi
cinta adalah sesuatu yang selalu mampu
menghasilkan bunyi, meski hanya sendiri.

Percayalah bahwa cinta tak memberikan
kesempatan kepada siapapun untuk melakukan
kesalahan, tetapi jika itu terjadi, maka cinta itu
memaafkan.

Percayalah bahwa mecintai adalah upaya
membahagiakan diri sendiri melalui kebahagiaan
orang yang dicintai.

Percayalah bahwa siapapun harus menjadi diriku
jika mereka ingin tahu betapa menyenangkannya
mencintaimu.

Percayalah bahwa aku mencintaimu
meskipun aku tak melulu mengatakannya
setiap waktu, padamu.

Percayalah
sebab cinta itu percaya.

Bandung, 2015

1 komentar:


EmoticonEmoticon